Definisi
Radioterapi atau
disebut juga terapi radiasi adalah terapi menggunakan radiasi yang bersumber dari energi
radioaktif (Wikipedia). Radioterapi yaitu suatu jenis pengobatan yang
menggunakan atau memanfaatkan sinar pengion (sinar-X, sinar-Gamma) dan partikel
lain (neutron, proton, dll) untuk mematikan sel-sel kanker tanpa akibat fatal
pada jaringan sehat disekitarnya. Terapi radiasi ini akan mematikan sel-sel
kanker jika mencapai dosis tertentu. Radioterapi merupakan salah satu terapi
atau pengobatan penyakit kanker / keganasan.
Enam
puluh hingga tujuh puluh persen pasien kanker memerlukan terapi radiasi dalam
salah satu terapinya. Masyarakat umum banyak yang tidak mengetahui tentang
radiasi, sehingga merasa takut atau khawatir ketika dianjurkan untuk menjalani terapi
radiasi oleh dokter.
Tujuan Radioterapi
Tujuan radioterapi adalah untuk
pengobatan secara radikal, sebagai terapi paliatif yaitu untuk mengurangi dan
menghilangkan rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker dan sebagai adjuvant
yakni bertujuan untuk mengurangi risiko kekambuhan dari kanker. Dengan
pemberian setiap terapi, maka akan semakin banyak sel-sel kanker yang mati dan
tumor akan mengecil. Sel-sel kanker yang mati akan hancur, dibawa oleh darah
dan diekskresi keluar dari tubuh. Sebagian besar sel-sel sehat akan bisa pulih
kembali dari pengaruh radiasi.
Teknik Radioterapi
Ada beberapa
teknik radioterapi, diantaranya Ekternal Radiasi dan Brakhiterapi.
- Ekternal Radiasi (Sinar dari luar)
Disebut sinar luar karena sumber radiasi di letakkan di luar tubuh / di luar target yang akan disinar sehingga ada jarak antara sumber radiasi dan target radiasi, berkisar antara 80-100 cm. Untuk jenis pesawat Cobalt 60, menggunakan jarak 80cm. Untuk linier accelerator (LINAC) menggunakan jarak 100 cm.
- Brakhiterapi (Sinar dari dalam)
Sumber radiasi diletakkan di dalam tumor atau menempel di tumor (kanker). Contoh pada penderita kanker payudara yaitu dengan menanam biji radioaktif ke dalam jaringan payudara di samping kanker. Brakhiterapi hanya dapat dilakukan pada jenis dan stadium kanker tertentu. Mungkin diberikan bersamaan dengan radiasi eksternal untuk menambah power radiasi yang ditujukan ke tumor.
Alur Radioterapi
Konsultasi merupakan tahap paling awal dari pengobatan
radioterapi. Dokter akan menentukan dan menilai apakah Anda memang harus
mendapat terapi radiasi berdasarkan kondisi penyakit kanker anda. Pada saat
konsultasi, ahli radioterapi akan mengambil data pasien secara akurat, riwayat
penyakit serta berbagai pemeriksaan laboratorium lainnya yang mungkin
diperlukan, Stimulasi kemudian dilakukan, yakni perencanaan radioterapi yang
akan diberikan. Pada tahap ini pasien akan datang ke bagian radioterapi,
kemudian berbaring dibawah suatu mesin yang disebut stimulator. Beberapa
peralatan mungkin diperlukan untuk mencegah pasien bergerak atau merubah posisi
agar pengobatan diberikan pada tempat yang tepat. Kemudian akan dibuat beberapa
tanda dan mungkin beberapa foto rontgen yang akan diambil. Foto rontgen yang
diambil itu pada nantinya akan mempermudah ahli radioterapi untuk melakukan
pengobatan di kemudian hari, karena pasien akan mendapatkan radioterapi selama
beberapa kali. Stimulasi merupakan tahap yang penting dalam proses radioterapi.
Perlindungan dan pengaman diperlukan selama pasien menjalani pengobatan
radioterapi, yang akan melindungi sel-sel normal dari efek radiasi. Setelah
persiapan selesai, pasien masih harus menunggu beberapa hari sebelum radiasi
dimulai, karena hasil simulator akan dikirim ke ahli fisika medik untuk dihitung
dan dilakukan kalkulasi dosis serta arah penyinaran diruang TPS. Jika semua
persiapan dan perhitungan telah selesai dan disetujui oleh dokter, baru
dimulailah terapi radiasi yang sesungguhnya. Lama menunggu tergantung dari
tingkat kerumitan teknik radiasi yang akan dilakukan.
Lama Radioterapi
Pada kebanyakan tipe kanker,
radiasi biasanya diberikan dalam dosis terbagi, 5 hari berturut-turut (Senin
s.d. Jum’at), sehari sekali, kurang lebih selama 6-7 minggu.
Besaran dosis total yang diberikan
tergantung dari tujuan radiasi (kuratif atau paliatif) dan jenis
histopatotoginya. Dosis kuratif umumnya 25 – 30 kali, diberikan 5 kali dalam
satu minggu (Senin s.d. Jumat), dengan dosis perkali yang diberikan : 1,8 – 2
Gy. Dosis paliatif umumnya 5-20 kali, dengan dosis perkali yang diberikan 2-5
Gy.
Umumnya sekali radiasi membutuhkan
waktu kurang lebih 15-30 menit mulai pasien masuk ke ruang radiasi, saat
penyinaran, sampai pasien kembali ke luar ruang radiasi. Dalam ruang pengobatan
radiasi, anda akan diposisikan persis sama sewaktu menjalani simulator. Anda
diharuskan diam selama pengobatan berlangsung.
Efek Samping
Efek samping radioterapi
bervariasi pada tiap pasien. Secara umum efek samping tersebut tergantung dari
dosis terapi, target organ dan keadaan umum pasien. Beberapa efek samping
berupa kelelahan, reaksi kulit (kering, memerah, nyeri, perubahan warna dan
ulserasi), penurunan sel-sel darah, kehilangan nafsu makan, diare, mual dan
muntah bisa terjadi pada setiap pengobatan radioterapi. Kebotakan bisa terjadi
tetapi hanya pada area yang terkena radioterapi. Radiasi tidak menyebabkan
kehilangan rambut yang total. Pasien yang menjalani radiasi eksternal tidak
bersifat radioaktif setelah pengobatan sehingga tidak berbahaya bagi orang di
sekitarnya. Efek samping umumnya terjadi pada minggu ketiga atau keempat dari
pengobatan dan hilang dua minggu setelah pengobatan selesai.
Yang perlu diperhatikan selama Radioterapi
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan selama menjalani terapi radiasi antara lain :
- Datang tepat waktu sesuai perjanjian.
- Istirahat cukup bila merasa lelah.
- Makan dan minum yang cukup sesuai anjuran.
Hal-hal yang harus dilakukan
selama penyinaran misalnya :
- Menjaga agar kulit tetap kering.
- Menggunakan salep yang dianjurkan dokter Onkologi Radiasi.
Beberapa hal yang tidak boleh
dilakukan selama menjalani terapi :
- Mengubah / menghapus tanda di area radiasi.
- Menggunakan sabun / deodorant / parfum / make up pada area radiasi karena ,bisa menghapus tanda (tanda tidak boleh dibersihkan dengan air atau bahan dasar lain).
- Memakai pakaian sempit / pakaian yang tidak menyerap keringat.
- Terkena sinar matahari langsung / berlebih.
- Mengompres di area radiasi dengan kompres air panas / dingin.
- Mengunakan obat-obat tanpa sepengetahuan dokter.
- Memakai salep/krim/obat-obatan pembersih luka di area radiasi.
- Merokok.
- Minum-minuman beralkohol.
- Makan makanan yang mengandung penyedap rasa, yang dibakar, dipanggang, dan atau diasap langsung.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan