Sejarah
Spesis ikan ini dijumpai pada tahun 1856 oleh ilmuwan Jerman bernama Wilhelm Peters. Namun pada tahun 1866, gapi telah dijumpai dengan warna yang lebih bervariasi dibandingkan dengan yang sebelumnya iaitu oleh R.J.L. Guppy. Setelah diperiksa, ikan ini ternyata merupakan spesies baru dan diberi nama “Girardinus guppyi” sebagai penghormatan bagi R.J.L. Guppy yang telah mengirimnya.
Pengenalan
Gapi adalah jenis ikan yang memiliki ekor paling indah. Gapi memiliki corak ekor yang indah dan berbeza-beza berdasarkan spesiesnya. Tiap spesies memiliki corak ekor yang menjadi penanda kepada spesies tersebut. Kelebihan gapi ialah selain corak ekor yang indah dan beragam adalah pemeliharaan ikan ini cukup mudah dan mudah dikembangbiak.
Guppy (Poecilia reticulata), juga dikenal sebagai millionsfish yang merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang paling popular di dunia. Merupakan bahagian kecil dari famili Poecilidae (panjang ikan betina 4-6 cm, jantan 2½–3½ cm) dan seperti semua anggota famili-nya, ikan ini berkembang biak dengan melahirkan.
Jenis-Jenis Ikan Gapi
Cobra
Gen cobra ditandai dengan corak seperti kulit ular (snake skin) pada seluruh tubuh ikan gapi jantan yang berkombinasi dengan campuran warna putih dan kuning. Terdapat banyak iakan gapi yang bercorak cobra kerana corak inilah diidentifikasikan buat pertama kalinya . Perubahan gen yang umum dijumpai pada ikan jenis cobra dikenal sebagai lace. Gen lace memiliki corak yang lebih halus dan komplek. Disebabkan sangat mudah disilangkan, corak cobra ini dapat ditemui pada ikan gapi betina.
Metalik
Ikan ini berwarna biru atau abu-abu gelap metalik pada ikan gapi jantan. Paling banyak dijumpai adalah jenis Metalik Cobra yang merupakan kombinasi di antara gen metalik dan gen cobra. Jenis ini memiliki kepala dan dada berwarna metalik dan tubuh bahagian belakang yang bercorak cobra.
Japan Blue
Japan Blue berasal daripada populasi spesis ikan gapi liar di Jepun. Ciri-cirinya berwarna biru langit dipinggang ikan gapi jantan, ia terjadi kerana pengaruh gen lain yang warnanya bervariasi daripada ungu ke turquoise. Perkembangan terbaru dari jenis Japan Blue adalah Lazuli, yang secara umumnya memiliki warna kepala dan pangkal ekor biru.
Tuxedo
Gen tuxedo memberikan warna gelap di bahagian pada bahagian belakang (pinggang) seperti warna hitam dan biru, namun tingkat litupannya berbeza-beza. Secara umumnya menutupi separuh badan bahagian belakang ikan gapi. Gen tuxedo selain memberikan pengaruh kepada warna, ia juga memberikan pengaruh pada ukuran sirip. Tuxedo cenderung memiliki sirip yang lebih besar.
Perbezaan Ikan Gapi Jantan dan Ikan Gapi Betina
1) Induk Jantan- Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut)
yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip
yang panjang.
• Tubuhnya ramping.
• Warnanya lebih cerah.
• Sirip punggung lebih panjang.
• Kepalanya besar.
2) Induk Betina- Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
• Tubuhnya gemuk
• Warnanya kurang cerah.
• Sirip punggung biasa.
• Kepalanya agak runcing.
Pemeliharaan dan Penjagaan Ikan Gapi
Ikan Gapi sangat mudah dipelihara kerana ia tidak memerlukan modal yang besar, ruang yang tidak besar, tidak perlu menggunakan pam udara, tahan penyakit serta boleh bercampur dengan ikan-ikan yang lain.
1. Akuarium diisi air yang sudah dirawat (sekiranya menggunakan air klorin mestilah diendapkan dan diaerasi semalaman supaya hilang klorinnya).
2. Masukkan garam ikan secukupnya, seterusnya masukkan daun ketapang. Sekiranya air sudah berwarna agak berkeladak, maka bolehlah diangkat daun ketapang.
3. Masukkan ikan gapi secukupnya ke dalam akuarium , jangan terlalu padat.
4. Arus air pula jangan terlalu kuat, tetapi sekiranya tidak mahu menggunakan atau tidak pake arus juga boleh, yang penting jaga kebersihan air. Lebih baik pake filter.
5. Makanan : pelet, kutu air, cacing sutra, cacing dara. Kalau saya pake kutu air beku, sebab airnya jadi nggak cepet kotor.
Video Pemeliharaan Ikan Gapi
Penyakit-Penyakit pada Ikan Gapi
Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang mengalami penyakit ini adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Rawatannya dengan menitiskan alkohol sebanyak 2 titis dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya ialah masukkan garam dan biarkannya beberapa saat. Berikan hidrogen peroksida untuk membunuh bakteria yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Boleh juga menggunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena jangkitan bakteria sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengubatinya.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Makanan untuk Ikan Gapi
Micro pellet (sebuk halus). Namun , ikan-ikan lebih suka makanan yang natural. Makanan yang masih hidup seperti bloodworm (Sejenis jentik-jentik merah yang dijual di kedai ikan dengan jolokan 'cacing beku' yang berbentuk kiub). Bloodworm akan membiak dengan sendirinya di celahan penapis wool yang boleh didapati satu set bersama pam oksigen di kedai ikan. Jentik-jentik juga sesuai sebagai makanan ikan gapi. Selain jejentik, larva bari-bari juga saya pernah berikan. Saya mendapat larva-larva tersebut dari balang berlubang (dijolokkan dengan tisu bagi mengimbangi kelembapan dan bauan) yang berisi Quaker Oats dan sedikit air. Mungkin bebari itu berjaya masuk ke dalam balang dan kemudian bertelur. Bagi sesiapa yang inginkan makanan percuma, anda boleh menggunakan kaedah ini. Selain itu juga ikan-ikan gapi ini makan makanan jenis pellet.Kesimpulannya memelihara ikan gapi akan melahirkan perasaan menyayangi akan sesuatu hidupan dan akan menimbulkan minat mendalam untuk memelihara dan menjaganya dengan baik.Saprolegnia
From Wikipedia, the free encyclopedia Saprolegnia
Scientific classification
Kingdom: Chromalveolata
Phylum: Heterokontophyta
Class: Oomycota
Order: Saprolegniales
Family: Saprolegniaceae
Genus: Saprolegnia
Species
S. australis
S. ferax
S. declina
S. longicaulis
S. mixta
S. parasitica
S. sporangium
S. variabilis
Saprolegnia is a genus of freshwater mould often called a "cotton mould" because of the characteristic white or grey fibrous patches it forms. Current taxonomy puts Saprolegnia as a genus of the heterokonts in the order Saprolegniales.Habits
Saprolegnia, like most water moulds, is both a saprotroph and necrotroph. Typically feeding on waste from fish or other dead cells, they will also take advantage of creatures that have been injured or compromised eggs. When they inhabit a live animal, they exhibit as a fungal infection known as mycoses.
Saprolegnia is tolerant to a wide range of temperature, 3°C to 33°C, but is more prevalent in lower temperatures. While it is found most frequently in freshwater, it will also tolerate brackish water and even moist soil.
Saprolegnia filaments (hyphae) are long with rounded ends, containing the zoospores. Saprolegnia generally travels in colonies consisting of one or more species. They first form a mass of individual hyphae. When the mass of hyphae grows large enough in size to be seen without use of a microscope, it can be called a mycelium. Colonies are generally white in color, though they may turn grey under the precesence of bacteria or other debris which has become caught in the fibrous mass.
[edit]
Reproduction
It has a diploid life cycle which includes both sexual and asexual reproduction. In the asexual phase, a spore of Saprolegnia releases zoospores. Within a few minutes, this zoospore will encyst, germinate and release another zoospore. This second zoospore has a longer cycle during which most dispersal happens; it will continue to encyst and release a new spore in a process called polyplanetism until it finds a suitable substrate. When a suitable medium is located, the hairs surrounding the spore will lock onto the substrate so that the sexual reproduction phase can start. It is also during this stage of polyplanetism that the Saprolegnia are capable of causing infection; the most pathogenic species have tiny hooks at the end of their hairs to enhance their infectious ability.
Once firmly attached, sexual reproduction begins with the production of male and female gametangium, antheridia and oogonium respectively. These unite and fuse together via fertilization tubes. The zygote produced is named an oospore.
[edit]
Characteristics of Infection
Saprolegnia is generally a secondary pathogen, though in the right circumstances, it can act as primary. It most frequently targets fish, both in the wild and in tank environments. Through cellular necrosis and other epidermal damage, Saprolegnia will spread across the surface of its host as a cotton-like film. Though it often stays in the epidermal layers, the mould does not appear to be tissue specific. A Saprolegnia infection is usually fatal, eventually causing haemodilution, though the time to death varies depending on the initial site of the infection, rate of growth and the ability of the organism to withstand the stress of the infection.
The extensive mortalities of salmon and migratory trout in the rivers of western Europe in the 1970's and 1980's in the UDN outbreak were probably almost all ultimately caused by the secondary Saprolegnia infections.
DNA studies suggest the Saprolegnia species affecting Australian freshwater fish is an introduced strain, presumably imported in the 1800s with exotic fish species.
Spesis ikan ini dijumpai pada tahun 1856 oleh ilmuwan Jerman bernama Wilhelm Peters. Namun pada tahun 1866, gapi telah dijumpai dengan warna yang lebih bervariasi dibandingkan dengan yang sebelumnya iaitu oleh R.J.L. Guppy. Setelah diperiksa, ikan ini ternyata merupakan spesies baru dan diberi nama “Girardinus guppyi” sebagai penghormatan bagi R.J.L. Guppy yang telah mengirimnya.
Pengenalan
Gapi adalah jenis ikan yang memiliki ekor paling indah. Gapi memiliki corak ekor yang indah dan berbeza-beza berdasarkan spesiesnya. Tiap spesies memiliki corak ekor yang menjadi penanda kepada spesies tersebut. Kelebihan gapi ialah selain corak ekor yang indah dan beragam adalah pemeliharaan ikan ini cukup mudah dan mudah dikembangbiak.
Guppy (Poecilia reticulata), juga dikenal sebagai millionsfish yang merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang paling popular di dunia. Merupakan bahagian kecil dari famili Poecilidae (panjang ikan betina 4-6 cm, jantan 2½–3½ cm) dan seperti semua anggota famili-nya, ikan ini berkembang biak dengan melahirkan.
Jenis-Jenis Ikan Gapi
Cobra
Gen cobra ditandai dengan corak seperti kulit ular (snake skin) pada seluruh tubuh ikan gapi jantan yang berkombinasi dengan campuran warna putih dan kuning. Terdapat banyak iakan gapi yang bercorak cobra kerana corak inilah diidentifikasikan buat pertama kalinya . Perubahan gen yang umum dijumpai pada ikan jenis cobra dikenal sebagai lace. Gen lace memiliki corak yang lebih halus dan komplek. Disebabkan sangat mudah disilangkan, corak cobra ini dapat ditemui pada ikan gapi betina.
Metalik
Ikan ini berwarna biru atau abu-abu gelap metalik pada ikan gapi jantan. Paling banyak dijumpai adalah jenis Metalik Cobra yang merupakan kombinasi di antara gen metalik dan gen cobra. Jenis ini memiliki kepala dan dada berwarna metalik dan tubuh bahagian belakang yang bercorak cobra.
Japan Blue
Japan Blue berasal daripada populasi spesis ikan gapi liar di Jepun. Ciri-cirinya berwarna biru langit dipinggang ikan gapi jantan, ia terjadi kerana pengaruh gen lain yang warnanya bervariasi daripada ungu ke turquoise. Perkembangan terbaru dari jenis Japan Blue adalah Lazuli, yang secara umumnya memiliki warna kepala dan pangkal ekor biru.
Tuxedo
Gen tuxedo memberikan warna gelap di bahagian pada bahagian belakang (pinggang) seperti warna hitam dan biru, namun tingkat litupannya berbeza-beza. Secara umumnya menutupi separuh badan bahagian belakang ikan gapi. Gen tuxedo selain memberikan pengaruh kepada warna, ia juga memberikan pengaruh pada ukuran sirip. Tuxedo cenderung memiliki sirip yang lebih besar.
Perbezaan Ikan Gapi Jantan dan Ikan Gapi Betina
1) Induk Jantan- Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut)
yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip
yang panjang.
• Tubuhnya ramping.
• Warnanya lebih cerah.
• Sirip punggung lebih panjang.
• Kepalanya besar.
2) Induk Betina- Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
• Tubuhnya gemuk
• Warnanya kurang cerah.
• Sirip punggung biasa.
• Kepalanya agak runcing.
Pemeliharaan dan Penjagaan Ikan Gapi
Ikan Gapi sangat mudah dipelihara kerana ia tidak memerlukan modal yang besar, ruang yang tidak besar, tidak perlu menggunakan pam udara, tahan penyakit serta boleh bercampur dengan ikan-ikan yang lain.
1. Akuarium diisi air yang sudah dirawat (sekiranya menggunakan air klorin mestilah diendapkan dan diaerasi semalaman supaya hilang klorinnya).
2. Masukkan garam ikan secukupnya, seterusnya masukkan daun ketapang. Sekiranya air sudah berwarna agak berkeladak, maka bolehlah diangkat daun ketapang.
3. Masukkan ikan gapi secukupnya ke dalam akuarium , jangan terlalu padat.
4. Arus air pula jangan terlalu kuat, tetapi sekiranya tidak mahu menggunakan atau tidak pake arus juga boleh, yang penting jaga kebersihan air. Lebih baik pake filter.
5. Makanan : pelet, kutu air, cacing sutra, cacing dara. Kalau saya pake kutu air beku, sebab airnya jadi nggak cepet kotor.
Video Pemeliharaan Ikan Gapi
Penyakit-Penyakit pada Ikan Gapi
Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah :
a. Saprolegnia.
Ciri-ciri ikan yang mengalami penyakit ini adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Rawatannya dengan menitiskan alkohol sebanyak 2 titis dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya ialah masukkan garam dan biarkannya beberapa saat. Berikan hidrogen peroksida untuk membunuh bakteria yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Boleh juga menggunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena jangkitan bakteria sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengubatinya.
b. Penyakit Bengkak atau Bloat
Ikan tampak gelisah, badan tampak lebih besar karena kembung. Ini disebabkan karena peradangan usus ikan. Isolasi ikan yang terkena, lalu masukkan ke dalam satu galon air yang telah dibubuhi 2 sendok penuh garam Inggris. Biarkan selama 4 atau 6 jam, kemudian tambahkan air selama 12 jam. Setelah sembuh dapat dikembalikan ke tempat asal.
c. Jamur Mulut
Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes.
d. Penyakit Insang
Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi.Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas.
e. Penyakit Kembung
Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.
Makanan untuk Ikan Gapi
Micro pellet (sebuk halus). Namun , ikan-ikan lebih suka makanan yang natural. Makanan yang masih hidup seperti bloodworm (Sejenis jentik-jentik merah yang dijual di kedai ikan dengan jolokan 'cacing beku' yang berbentuk kiub). Bloodworm akan membiak dengan sendirinya di celahan penapis wool yang boleh didapati satu set bersama pam oksigen di kedai ikan. Jentik-jentik juga sesuai sebagai makanan ikan gapi. Selain jejentik, larva bari-bari juga saya pernah berikan. Saya mendapat larva-larva tersebut dari balang berlubang (dijolokkan dengan tisu bagi mengimbangi kelembapan dan bauan) yang berisi Quaker Oats dan sedikit air. Mungkin bebari itu berjaya masuk ke dalam balang dan kemudian bertelur. Bagi sesiapa yang inginkan makanan percuma, anda boleh menggunakan kaedah ini. Selain itu juga ikan-ikan gapi ini makan makanan jenis pellet.Kesimpulannya memelihara ikan gapi akan melahirkan perasaan menyayangi akan sesuatu hidupan dan akan menimbulkan minat mendalam untuk memelihara dan menjaganya dengan baik.Saprolegnia
From Wikipedia, the free encyclopedia Saprolegnia
Scientific classification
Kingdom: Chromalveolata
Phylum: Heterokontophyta
Class: Oomycota
Order: Saprolegniales
Family: Saprolegniaceae
Genus: Saprolegnia
Species
S. australis
S. ferax
S. declina
S. longicaulis
S. mixta
S. parasitica
S. sporangium
S. variabilis
Saprolegnia is a genus of freshwater mould often called a "cotton mould" because of the characteristic white or grey fibrous patches it forms. Current taxonomy puts Saprolegnia as a genus of the heterokonts in the order Saprolegniales.Habits
Saprolegnia, like most water moulds, is both a saprotroph and necrotroph. Typically feeding on waste from fish or other dead cells, they will also take advantage of creatures that have been injured or compromised eggs. When they inhabit a live animal, they exhibit as a fungal infection known as mycoses.
Saprolegnia is tolerant to a wide range of temperature, 3°C to 33°C, but is more prevalent in lower temperatures. While it is found most frequently in freshwater, it will also tolerate brackish water and even moist soil.
Saprolegnia filaments (hyphae) are long with rounded ends, containing the zoospores. Saprolegnia generally travels in colonies consisting of one or more species. They first form a mass of individual hyphae. When the mass of hyphae grows large enough in size to be seen without use of a microscope, it can be called a mycelium. Colonies are generally white in color, though they may turn grey under the precesence of bacteria or other debris which has become caught in the fibrous mass.
[edit]
Reproduction
It has a diploid life cycle which includes both sexual and asexual reproduction. In the asexual phase, a spore of Saprolegnia releases zoospores. Within a few minutes, this zoospore will encyst, germinate and release another zoospore. This second zoospore has a longer cycle during which most dispersal happens; it will continue to encyst and release a new spore in a process called polyplanetism until it finds a suitable substrate. When a suitable medium is located, the hairs surrounding the spore will lock onto the substrate so that the sexual reproduction phase can start. It is also during this stage of polyplanetism that the Saprolegnia are capable of causing infection; the most pathogenic species have tiny hooks at the end of their hairs to enhance their infectious ability.
Once firmly attached, sexual reproduction begins with the production of male and female gametangium, antheridia and oogonium respectively. These unite and fuse together via fertilization tubes. The zygote produced is named an oospore.
[edit]
Characteristics of Infection
Saprolegnia is generally a secondary pathogen, though in the right circumstances, it can act as primary. It most frequently targets fish, both in the wild and in tank environments. Through cellular necrosis and other epidermal damage, Saprolegnia will spread across the surface of its host as a cotton-like film. Though it often stays in the epidermal layers, the mould does not appear to be tissue specific. A Saprolegnia infection is usually fatal, eventually causing haemodilution, though the time to death varies depending on the initial site of the infection, rate of growth and the ability of the organism to withstand the stress of the infection.
The extensive mortalities of salmon and migratory trout in the rivers of western Europe in the 1970's and 1980's in the UDN outbreak were probably almost all ultimately caused by the secondary Saprolegnia infections.
DNA studies suggest the Saprolegnia species affecting Australian freshwater fish is an introduced strain, presumably imported in the 1800s with exotic fish species.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan